Kabarnotariat.id,Tabanan – Yayasan Cakra Mukya Wanantara bersama para pengurusnya menggelar persembahyangan dirangkai aksi tanam berbagai bibit pohon upakara di kawasan hutan lindung Pura Luhur Batu Lumbung, Desa Adat Soka, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, pada Sabtu (28/1/2023) pagi.
Kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan alam dan pusat sumber air yang ada di bagian bawah areal pura selama ini dimanfaatkan dan didistribusikan oleh PDAM antara lain di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan).
Ketua Umum Yayasan Cakra Mukya Wanantara, Dr. I Made Pria Dharsana, S.H, M.Hum., menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai momentum peluncuran yayasan yang ditetapkan pada tanggal 22 Agustus 2022 sesuai akta Notaris Nomor 3 yang berkedudukan di Kota Denpasar, di mana acara dihadiri oleh puluhan anggota pengurus serta masyarakat sekitar, sekaligus melaksanakan penyerahan bibit pohon Upakara dan melakukan penanaman bibit pohon upakara bersama.
Aksi penanaman pohon bertujuan mendukung dan melaksanakan program Hijaukan Bali yang dimotori oleh Yayasan Cakra Mukya Wanantara yang bermakna pelindung hutan yang utama, merupakan bentuk kepedulian lingkungan dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, mencakup sumber daya alam seperti air, tanah, flora dan fauna. Dalam kegiatan kali ini, setidaknya ada sebanyak 55 bibit pohon yang ditanam dalam kegiatan kali ini, terdiri Nagasari, Cemara Gunung, Cendana, Gaharu, Majegau, Kemiri, Pinang, Sandat Bali, Pala, Tigaron, dan Pohon Bodi.
Ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Yayasan Cakra Mukya Wanantara, untuk menjadikannya tanggung jawab bersama demi kelestarian alam Bali di masa yang akan datang. Selain itu, upaya untuk menggali adanya potensi sumber-sumber energi bersih terbarukan di berbagai pelosok wilayah di Bali.
“Ini merupakan momentum launching Yayasan Cakra Mukya Wanantara, di mana hari ini kita pilih secara bersama-sama untuk diisi dengan agenda penanaman pohon bersama Jero Bandesa, Jero Mangku dan beberapa tempek (kelompok warga) di sini. Jadi memang yayasan yang kita dirikan ini, secara khusus bergerak di bidang lingkungan hidup dan sumber energi terbarukan, yang beranggotakan para praktisi dan ahli yang ada di Provinsi Bali. Jadi kita harapkan sinergi ini bisa menjadi hal yang positif bagi lingkungan, serta mampu mewujudkan Bali mandiri energi ke depannya,” papar Made Pria.
Ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Yayasan Cakra Mukya Wanantara, untuk menjadikannya tanggung jawab bersama demi kelestarian alam Bali di masa yang akan datang. Selain itu, upaya untuk menggali adanya potensi sumber-sumber energi bersih terbarukan di berbagai pelosok wilayah di Bali.
Hal ini menjadi tantangan terbesar yayasan yang melatarbelakangi dilakukannya kegiatan kali ini sebagai pemicu untuk membangkitkan kepedulian dan minat, dengan mengolah serta memanfaatkan semua potensi secara bersama-sama. Tak ketinggalan pula mengidentifikasi dan memahami sumber-sumber energi bersih dalam lingkungan kehidupan masyarakat setempat, baik potensi dalam wujud sungai atau mata air, sinar matahari hingga angin.